Rabu, 15 April 2015


The Best Story -  Pernahkah kita merasa jadi orang yang paling menderita di dunia? Sobat, seringkali kita lupa kalau di luar sana ada banyak orang yang lebih susah. Hanya saja mereka masih terus berjuang, tak mau dikalahkan oleh berbagai cobaan hidup yang mereka terima.

Dai Xunwu adalah salah satu contoh orang yang tetap berjuang di tengah semua cobaan yang ia terima. Dilansir dari vemale.com yang dikutip shanghaiist.com, pria berusia 44 tahun tersebut menerima banyak pujian setelah kisahnya tersebar di dunia maya. 

Ayah Dai wafat ketika ia masih kecil, dan 18 tahun lalu Dai ditinggalkan sang istri. Kemudian Ibu Dai lumpuh dari pinggul ke bawah karena pernah terjatuh parah di usianya yang ke-68. Sejak itulah, Dai menjadi tulang punggung keluarga meskipun ia akan paling bungsu.

Untuk mencukupi kebutuhan ekonomi, merawat sang ibu, dan membayar biaya sekolah putrinya, Dai menanam Monk Fruit (buah asal Tiongkok yang ekstraknya 300 kali lebih manis daripada gula), paprika, dan beternak babi. Namun, uang yang didapat belum cukup. Akhirnya, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan baru di luar kota, tepatnya di kota Longsheng.

Baca juga : 
Cerita Mengharukan, Bakti Seorang Cucu Kepada Neneknya

Saat berkelana mencari pekerjaan, Dai menggendong ibunya. Perjuangannya mencari pekerjaan tak berjalan mulus. Ia beberapa kali ditolak bekerja di swalayan, restoran, dan konstruksi. Syukurlah ia akhirnya bisa mendapat pekerjaan jadi pengirim air minum kemasan. Setiap satu galon air minum yang dikirim, ia diupah 2 yuan (sekitar 2 ribu rupiah). 
Dai bekerja sebagai pengantar galon air
Sebagai baktinya kepada ibu tercinta, Dai menyiapkan makanan tiga kali sehari dan juga menata tempat tidurnya untuk membuatnya nyaman. “Ibu sudah berjuang keras untuk membesarkan kami semua,” kata Dai. “Ibu sudah semakin tua, jadi ini giliran saya untuk mencuci bajunya dan membuatkan makanan untuknya.”

Membantu ibunya ganti baju dan gunting kukunya
Di kota Longsheng, Dai tinggal di sebuah rumah bersama sang ibu, putrinya, dan tiga temannya yang lain. Sebelum berangkat kerja, Dai akan membantu ibunya ganti baju, menyisir rambutnya, dan menyalakan televisi untuknya. Dai juga memotong-motong makanan jadi kecil-kecil untuk mudah dicerna sang ibu, menyuapinya, dan sesekali membelikan permen kesukaannya.

Dai bersama ibu dan putrinya
Dai benar-benar sosok anak yang sangat berbakti, ya Sobat. Ia juga punya pesan untuk semua anak di dunia ini untuk terus berbakti pada orang tua, “Saya harap semua anak bisa membahagiakan hati orang tuanya dan merawatnya dengan baik.” Semoga kita semua bisa menjadi anak yang selalu membuat kedua orang tua kita tersenyum bahagia

0 komentar:

Posting Komentar